MyTV

    Warung Bebas TV Streaming

    Kamis, 30 Desember 2010

    GADIS TELANJANG MENYUSUI HEWAN KERA

    Amozon hewan contoh kera sangat berarti jadi suatu keluarga dengan susu asli dari manusia  untuk hewan peliaharaan disana hewan sangat mahal harganya

    Burung Paling Materialistis Namdur Betina,

    Bowerbird atau burung Namdur jantan, seperti layaknya kaum pejantan dari spesies lain, mencari perhatian calon pasangan betinanya dengan memamerkan kekayaan.

    Sebagai contoh, ia bisa mengumpulkan sampai 5 ribu buah batur, tulang, kerang, hingga berbagai benda buatan manusia untuk membangun sarang di mana ia akan menunggu betina yang tertarik. Dan seperti pejantan umumnya, Namdur jantan juga menyombongkan apa yang mereka punyai.

    Selain itu, Namdur jantan juga harus pandai merayu dengan beratraksi di depan si betina dengan menyanyi dan memamerkan kebolehan lainnya. Namdur betina kemudian akan memilih pejantan yang paling “kaya” yang memiliki sarang paling bagus serta menarik dan yang berbakatlah yang berhak mengawininya.

    Ternyata, tidak itu saja. John Endler, ekolog asal Deakin University, Australia melaporkan, burung Namdur jantan juga menggunakan perhiasan-perhiasan yang mereka kumpulkan untuk membuat ilusi optik.

    Sarang milik Namdur jantan yang sudah selesaiSeperti dikutip dari Discovermagazine, 25 Desember 2010, burung Namdur jantan akan mengatur pernak-pernik mereka dari ukuran yang terbesar hingga terkecil. Mereka menyusunnya sedemikian rupa hingga membentuk jalan yang menuju ke sarang mereka.

    Penyusunan pernak-pernik itu membuat sarang mereka seolah-olah terlihat lebih kecil, sedangkan para pejantan tampak gagah bagi para betina yang melihat ke arah sarang itu.

    “Menggunakan trik ini, yang disebut dengan forced perspective, pejantan dapat merayu para betina yang melintas dengan postur tubuh mereka yang seolah-olah tinggi besar,” ucap Endler.

    Saat objek yang sudah disusun Namdur jantan diacak, mereka kemudian segera mengembalikan susunannya ke posisi yang benar, sesuai dengan yang sudah mereka buat sebelumnya. Pasalnya, bila tidak menarik, Namdur betina akan begitu saja meninggalkan sarang pejantan yang malang itu.
    Bersumber dari:
    http://teknologi.vivanews.com/news/read/195666-namdur-betina--burung-paling-materialistis

    IKAN LELE PEMANGSA MANUSIA

    Sejak tahun 1998 hingga 2007, tiga orang lenyap tenggelam mendadak di Great Kali River, sungai yang melintang di perbatasan antara Nepal dan India utara. Hal ini sangat aneh karena kawasan itu bukanlah habitat buaya dan predator air lain.

    Terakhir, dari saksi mata yang melihat kejadian, seorang anak terlihat diseret ke dalam air oleh sesuatu yang tampak seperti babi berukuran panjang. Setelah itu, korban tidak pernah terlihat lagi, hidup atau mati. Demikian pula sisa-sisa tubuh ataupun pakaiannya.

    Kasus-kasus itu memicu Jeremy Wade, biolog asal Inggris untuk mengamati apa yang ada di dalam sungai tersebut. Pasalnya, serangan hanya terjadi di kawasan tertentu, sepanjang sekitar 6 sampai 8 kilometer. Kawasan itu, menurut keterangan penduduk, merupakan kawasan di mana mereka biasa melarungkan jasad saudara-saudara mereka yang telah meninggal setelah dibakar.

    Setelah meneliti menggunakan alat pengukur kedalaman, ia memastikan tidak ada lubang ditemukan, artinya serangan tidak diakibatkan oleh turbulensi yang terjadi di air.

    Benar saja, tak lama setelah itu, dari jarak sekitar 1 kilometer dari serangan terakhir, seekor kerbau yang sedang minum di sungai yang hanya memiliki kedalaman 1 meter diserang dan diseret oleh sesuatu dari dalam air.

    “Apapun yang mampu menyeret kerbau sebesar itu pasti memiliki ukuran dan bobot seberat 90 sampai 140 kilogram,” ucap Wade, seperti dikutip dari Discovery, 29 Desember 2010.

    Dalam penelitian bawah air, Wade menemukan goonch catfish, serupa ikan lele yang memiliki panjang satu meter. Namun ikan itu gagal ditangkap. Penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa terdapat beberapa kelompok goonch dan enam di antaranya berukuran sebesar manusia.

    Setelah gagal menangkap ikan itu dengan alat pemancing, Wade coba memancing pemunculan ikan itu menggunakan seonggok kayu bakar dan  disusun seolah-olah merupakan bekas kremasi jasad orang meninggal. Ternyata sukses.

    Seekor goonch berukuran panjang 1,8 meter dan berbobot 75,5 kilogram, atau 3 kali lebih berat dibanding goonch lainnya berhasil ditangkap. Ikan ini diperkirakan cukup besar dan kuat untuk memakan seorang anak kecil, namun tak cukup besar untuk menyeret dan menyantap seekor kerbau.

    Dari keterangan penduduk, Wade menyimpulkan bahwa ‘ikan lele’ itu telah bermutasi menjadi berselera terhadap daging manusia. Ikan juga tumbuh menjadi raksasa setelah terus mengonsumsi daging setengah matang sisa-sisa jasad manusia yang dilarungkan dan tenggelam di dasar sungai.
    Bersumber dari:
    http://teknologi.vivanews.com/news/read/196371-ikan-lele-bermutasi-jadi-pemangsa-manusia

    Sabtu, 25 Desember 2010

    NAMA JALAN YANG BERASAL DARI NAMA BUAH

    Pernah kita dikejutkan oleh peristiwa dimana seorang pengacara melakukan perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan yaitu mencium bibir kliennya  seorang wanita lajang di depan umum menjelang persidangan. Padahal saat itu sang pengacara telah berkeluarga. Pada bagian ini mungkin orang masih mempunyai toleransi tetapi ketika disebutkan nama pengacara tersebut barulah publik terbelalak karena nama sang pengacara mirip dengan nama seorang wali songo yaitu Sunan Kalijaga.
    Publik mulai membanding-bandingkan dan mencercanya dengan alasan tidak pantas menyandang nama tersebut karena tidak sesuai dengan kelakuannya. Itulah salah satu contoh betapa tidak mudahnya orang tua atau kita memberikan nama terhadap sesuatu baik nama anak, benda, jalan dan lain-lain. Bahkan orang tua  memberikan nama kepada anaknya sebagai ungkapan doa kepada Tuhan agar kelak tingkah laku anaknya seiring dan sejalan dengan doanya.
    Dalam tulisan ini saya ingin sedikit mengupas tentang nama jalan di Jakarta yang berkaitan dengan lingkungan Jakarta dengan segala permasalahannya seperti kemacetan, banjir, polusi dan sebagainya. Selain itu saya juga tidak akan menjelaskan sejarah pemberian nama jalan tersebut tetapi ingin mengajak pembaca untuk merenungkan kembali mengapa nama tersebut diberikan.
    Siapa sih yang tidak kenal dengan Menteng ? Sebuah  daerah elit di Jakarta yang banyak dihuni oleh pejabat. Kalau kita mau sedikit jeli dan memperhatikan nama-nama jalan disekitarannya maka akan mendapatkan nama yang unik dan penuh makna. Begitu juga dengan nama jalan daerah lain di kota Jakarta. Apakah kita tahu apa itu menteng, tanjung, gondangdia, cendana, dan lain-lain. Saya pikir banyak diantara kita yang tidak tahu.
    Sebuah daerah penting di negara ini yang sebetulnya mengingatkan kita untuk selalu melestarikan lingkungan dan melindungi tanaman-tanaman yang sudah jarang ditemukan. Benar sekali !!! Nama-nama jalan tersebut adalah nama tanaman. Pertanyaannya adalah apakah masih ada tanaman tersebut tumbuh di daerah tersebut. Jawabannya adalah TIDAK bahkan banyak orang yang belum tahu bagaimana rupa tanaman-tanaman tersebut.
    Berikut adalah tanaman-tanaman yang dipakai untuk nama jalan  yang sudah jarang ada dan tumbuh di Jakarta :
    1. Menteng
    Buah menteng (kepundung) (wikipedia.org)
    Menteng, kepundung, atau (ke)mundung (terutama Baccaurea racemosa (Reinw.) Muell. Arg.; juga B. javanica dan B. dulcis) adalah pohon penghasil buah dengan nama sama yang dapat dimakan. Sekilas buah menteng mirip dengan buah duku namun tajuk pohonnya berbeda. Rasa buahnya biasanya masam (kecut) meskipun ada pula yang manis.
    Menteng dulu biasa ditanam di pekarangan namun sekarang sudah sulit ditemui akibat desakan penduduk dan penanaman tanaman buah lain yang lebih disukai. Tumbuhan ini asli dari Pulau Jawa. Di sekitar Jakarta dan Bogor kadang-kadang masih ditemukan penjual buah menteng. (sumber: wikipedia)
    Tak mudah menemukan buah dari tanaman langka yang satu ini sekarang. Dulu memang banyak ditemukan di daerah Menteng. Tak heran jika kawasan ini dinamai dengan nama tanaman tersebut. Pohon menteng-mentengan umumnya berbentuk pohon atau perdu dengan tinggi sekitar 15-25 m dengan diameter 25-70 cm. Buahnya berdiameter 2-2,4 cm, berwarna hijau kekuningan atau kemerahan. Tanaman ini memiliki dua forma; yang satu berdaging buah putih [menteng], dan yang lain berdaging buah warna merah [bencoy]. Kedua forma ini memiliki buah yang asam dan yang manis rasanya. Buah-buah ini biasanya dikonsumsi begitu saja atau dibuat jadi setup, asinan, atau difermentasi menjadi minuman. (sumber: disini)
    2. Gondangdia
    gondang (indopedia.gunadarma.ac.id)
    Konon nama Gondangdia berasal dari nama pohon Gondang (sejenis pohon beringin Ficus variegata Bl ) yang tumbuh pada tanah basah atau berair. Kemungkinan pada masa lalu ada pohon Gondang yang tumbuh di daerah ini. Pohon Gondang (Ficus variegata BL), adalah jenis pohon dengan ciri akar nafas. Buahnya yang menempel di batang pohon, bisa dirujak atau dijadikan bumbu masak. Akar tanaman ini, konon bisa untuk obat anti racun.
    3. Tanjung
    buah tanjung (wikipedia.org
    Tanjung (Mimusops elengi) adalah sejenis pohon yang berasal dari India, Sri Lanka dan Burma. Telah masuk ke Nusantara semenjak berabad-abad yang silam, pohon ini juga dikenal dengan nama-nama seperti tanjong (Bug., Mak.), tanju (Bim.), angkatan, wilaja (Bal.), keupula cangè (Aceh), dan kahekis, karikis, kariskis, rekes (aneka bahasa di Sulut). Pohon tanjung berbunga harum semerbak dan bertajuk rindang, biasa ditanam di taman-taman dan sisi jalan.
    Pohon berukuran sedang, tumbuh hingga ketinggian 15 m. Daun-daun tunggal, tersebar, bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun bundar telur hingga melonjong, panjang 9–16 cm, seperti jangat, bertepi rata namun menggelombang.
    4. Cendana
    bunga cendana (bisnisukm.com)
    Cendana, cendana India Timur (bahasa Inggris); Chandan, chandal, sandal (Hindi);  Chandana, ananditam, taliaparnam (Sansekerta); Chandan, peetchandan (Bengal); Sandanam, ulocidam, kulavuri (Tamil)
    Cendana, setiap tanaman semiparasitic dari genus Santalum (keluarga Santalaceae), terutama kayu harum, atau putih, cendana benar, Santalum album . Santalum album . ini sekitar 10 spesies Santalum didistribusikan di seluruh Asia Tenggara dan kepulauan Pasifik Selatan.
    Banyak kayu digunakan sebagai pengganti untuk cendana yang benar.  Cendana merah diperoleh dari kayu berwarna kemerahan. Pterocarpus santalinus, pohon Asia Tenggara dari keluarga kacang (Fabaceae).  Spesies ini mungkin telah menjadi sumber kayu cendana yang digunakan dalam kuil Raja  Sebuah pohon cendana benar tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 meter (33 kaki); memiliki daun kasar berpasangan, masing-masing berlawanan yang lain di cabang, dan sebagian parasit pada akar dari jenis pohon lainnya. Kedua pohon dan akar mengandung minyak aromatik kuning, yang disebut minyak cendana , bau dari yang berlangsung selama bertahun-tahun dalam artikel-artikel seperti kotak hias, mebel, dan penggemar terbuat dari gubal putih. Minyak tersebut diperoleh dengan destilasi uap dari kayu dan digunakan dalam parfum, sabun, lilin, dupa, dan obat-obatan rakyat.  Bubuk cendana digunakan dalam pasta digunakan untuk membuat tanda kasta Brahman dan dalam sachet untuk scenting pakaian.
    Pohon cendana sudah dibudidayakan sejak jaman dahulu untuk heartwood kekuningan mereka, yang memainkan peran utama dalam banyak upacara pemakaman Oriental dan ritual keagamaan. Pohon-pohon yang lambat tumbuh, biasanya mengambil sekitar 30 tahun untuk kayu batang untuk mencapai ketebalan bermanfaat secara ekonomis.
    5. Gambir
    tanaman gambir (gambircentre.wordpress.com)
    Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan bernama sama (Uncaria gambir Roxb.). Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan pada menyirih. Kegunaan yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak kulit dan pewarna. Gambir juga mengandung katekin (catechin), suatu bahan alami yang bersifat antioksidan. India mengimpor 68% gambir dari Indonesia, dan menggunakannya sebagai bahan campuran menyirih.
    6. Kenari
    kenari (tanamanobat.org)
    Kenari (Canarium indicum) merupakan keluarga dari Burseraceae. Pohonnya dikenal sebagai tanaman peneduh ditepi jalan. Umumnya terdapat di Indonesia, tetapi tumbuhan ini juga berada di beberapa negara lain seperti Afrika, Nigeria Selatan, Madagaskar, Cina Selatan, India, Filipina, dan Bagian Selatan Asia.
    Tempat tumbuhnya di hutan primer,pada tanah berkapur,tanah berpasir maupun tanah liat, dari ketinggian rendah sampai 1500 meter diatas permukaan laut .
    Tinggi pohon kenari sampai 45 meter, sedangkan tinggi banir sampai 3 meter dan lebarnya 1,5 meter. Kayunya dapat digunakan sebagai kayu konstruksi yang ringan-ringan. Pohon ini akan mengeluarkan resin apabila pepagannya dipotong atau diiris. Minyak Resin ini memiliki bau yang harum, shingga sering digunakan untuk membuat minyak wangi atau parfum. Selain untuk parfum, ada juga yang menggunakannya untuk obat gosok terhadap gatal-gatal atau obat luka. Minyak Resin ini dapat juga digunakan sebagai pembersih rambut dan pembuatan dupa.
    7. Gandaria
    gandaria (ayobertani.wordpress.com)
    Gandaria (Bouea macrophylla Griffith)atau nama lokal lainnya jatake adalah tanaman yang berasal dari kepulauan Indonesia dan Malaysia. Tanaman ini tumbuh di daerah tropis, dan banyak dibudidayakan di Sumatera dan Thailand.
    Gandaria dimanfaatkan buah, daun, dan batangnya. Buah gandaria berwarna hijau saat masih muda, dan sering dikonsumsi sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah gandaria yang matang berwarna kuning, memiliki rasa kecut-manis dan dapat dimakan langsung. Daunnya digunakan sebagai lalap. Batang gandaria dapat digunakan sebagai papan.
    Pohon Gandaria sangat cocok tumbuh di daerah tropika basah dengan tanah yang subur. Secara alami Gandaria tumbuh di hutan-hutan dataran rendah sampai pada ketinggian 300 m dpl., tetapi pada tanaman yang telah dibudidayakan dapat tumbuh sampai pada ketinggian 850 m dpl.
    8. Kedaung atau Kedawung
    kedawung (picasaweb.google.com)
    Kedawung (Parkia timoriana) termasuk satu diantara 30 spesies tumbuhan obat langka Indonesia dengan status kelangkaan dan ancaman “jarang”. Pohon kedawung merupakan pohon raksasa hutan, batangnya besar, lurus dan tinggi di hutan, pohon ini merupakan salah satu jenis pohon yang tertinggi dibanding dengan jenis-jenis pohon-pohon yang lain di hutan. Umumnya pohon kedawung hidup di hutan pada lereng-lereng yang terjal, dan pohon kedawung raksasa ini memberi sinyal kepada kita bahwa dia diciptakan Tuhan tumbuh di lereng-lereng bukit yang terjal untuk melaksanakan tugas mulia melindungi tanah dari erosi dan longsor.  Pohon kedawung mempunyai akar papan yang tingginya bisa mencapai 5 m, sehingga kalau ada erosi tanah dan longsor pohon kedawung langsung menangkap tanah, menahan dan menghentikan erosi dan longsor.
    Pohon kedawung merupakan tumbuhan polong-polongan yang akar dan guguran daunnya menyuburkan tanah di sekitar tempat tumbuhnya.  Kita melihat beranekaragam jenis-jenis tumbuhan obat lainnya  yang hidup dan tumbuh di sekitar pohon kedawung di hutan. Pohon kedawung menunjukkan sikapnya yang sangat bersahabat dengan pohon dan tumbuhan lainnya. Dia dengan gagah menjadi pohon pengayom dan pelindung terhadap beranekaragam jenis pohon dan tumbuhan lainnya.
    Masih banyak lagi nama-nama jalan yang menggunakan nama tanaman. Salah satunya adalah daerah kosambi yang mengambil dari nama tumbuhan kesambi. Dari semua itu sebetulnya yang memberikan nama jalan menginginkan generasi penerusnya atau anak cucunya selalu mengingat nama tanaman tersebut dan menyadari kalau tanaman tersebut pernah ada di daerah itu. Kembali lagi ajaran tentang pelestarian lingkungan disampaikan oleh orang tua kita yang telah memberikan nama dengan pikiran yang jauh ke depan.
    Apa yang terjadi sekarang dengan lingkungan di Jakarta, sebetulnya menandakan kalu kita sebagai generasi yang hidup saat ini telah lalai dan kurang perhatian dengan pelestarian lingkungan terutama tanaman-tanaman yang sudah langka untuk dilihat atau ditanam. Maka itu mari kita kembalikan lingkungan yang asri dan bersih serta menanam kembali tanaman-tanaman yang dulu menjadi trendsetter sebuah daerah. Mariiii !!!
    BERSUMBER DARI:
    http://ruddabby.wordpress.com/2010/11/01/mengenal-tanaman-langka-dari-nama-jalan/

    Kamis, 09 Desember 2010